Minggu, 28 November 2010

Unrequited Love





Unrequited love (cinta yang tak berbalas) adalah hal yang paling bisa bikin kita ngais tanah. Untuk tahu kalau cinta kita tak berbalas, rasanya seperti diberitahu bahwa kita tidak pantas untuk mendapatkan orang itu, atau lebih tepatnya kita merasa seperti diingatkan bahwa kita memang tidak sempurna, atau setidaknya tidak cukup sempurna untuk mendapatkan orang tersebut."
-Raditya Dika-

Quote diatas adalah satu hal yang menurut gue paling benar di dalam buku “Marmut Merah Jambu” yang ditulis Raditya Dika. 1 dari 5 hal yang bener. Yang lainnya ngaco, maklum, namanya juga buku komedi.  Huehehehehe XD

In reality, memang begitulah keadaannya. Banyak orang  mengalami ‘tragedi’ yang oleh banyak orang gaul disebut Unrequited Love.

Gw yakin, hampir semua orang pernah mengalami ini, tak terkecuali orang-orang yang berpenampilan hampir sempurna.  Dalam kasus Unrequited love ini, semuanya pasti merasa tidak nyaman. Yang satu merasa sedih karena cintanya tak berbalas, Yang satunya merasa seperti dikejar” oleh orang invisible *di timpuk sendal*

Kebanyakan orang yang mengalami hal ini, biasanya hanya bisa melakukan hal sbb:

- Hanya mengamati orang yang disukainya dari kejauhan / become a stalker.
- Bersikap seperti teman yang baik untuk menarik hati orang pujaannya.
- Jadi ‘tong sampah’ ataupun ‘batu sandaran’ orang yang dicintainya.
- Berusaha mengejar orang pujaannya.
- Merelakan orang pujaannya dengan quotes “Ga papa kok. Asal dia bahagia”
- Berdoa yang terbaik buat orang pujaannya.
Ato, yang paling parah, jadi psycho, yang udah siap-siap ngebunuh siapapun yang ngedeketin orang pujaannya. *Kalo hal yang ini sih udah gangguan jiwa tingkat parah mampus. Ga wajar sama sekali. Bahkan udah condong ke arah criminal ==”*

Okay, enough talking. Here you go, my stories of my “Unrequited Love”. . . . . .

Rasa itu berawal dari kekaguman gw terhadap talent yang dimiliki ama tuh cowok.
Semakin  lama, rasa kekaguman gue itu makin membesar, membesar, membesar, dan membesar. Sampai akhirnya, di suatu waktu, gue merasakan jantung gue hampir meledak hanya dengan melihat foto atau video cowok itu sedang bernyanyi. 
Gue terussss aja mengangap hal yang gw rasakan saat itu sebagai suatu kekaguman belaka, because. . . 
I never meet him before.
*Yeah~ but, “Love Is Blind”, right?*

Gw akhirnya menemukan suatu cara untuk berkomunikasi dengan cowok itu.

Iya. Tebakan lo bener. Gw mencoba komunikasi ama dia pake “TWITTER”

(GW BERTERIMA KASIH PADA ORANG YANG BIKIN SOCIAL NETWORK TWITTER AND SIAPAPUN YANG NYURUH COWO ITU PAKE TWITTER. THANK YOU VERY MUCH! *bow 90o*)


*yang pertama terlintas di kepala gw : “Gelo. Gw bikin twitter  cuma gara” co itu?”*

And, parahnya lagi, hampir semua tweet gw gw tujukan buat tuh cowok. (yang menyedihkan, tweet gw ga pernah dibales. Gw bahkan ragu kalo dia pernah ngebaca tweet gw T^T)

Dan, suatu malem, *saat gw lagi ngedengerin lagu” yang cowok itu nyanyikan dengan penuh penghayatan* gw merenung. Gw sadar, bahwa I’ve been fallen in love deeply with someone that don’t even know my presence. And at that time, I think  it’s weird. Come on! Fallen in love with stranger?!
*tapi gw punya pengalaman, temen gw, ada yang jatuh cinta sama cowok yang dia temui di café. Dan cowo itu ga pernah kenal ama dia. Jadi, gue pikir, posisi gw sekarang sama aja kyk temen gue itu. Cinta membuat hal” yang awalnya ABSURD  berubah jadi hal” yang  WAJAR. That’s what people called  “The Miracle of Love”*
 
Setelah merenung beberapa saat, (sambil mendengarkan suara cowok itu mengalun dengan lembut dalam menyanyikan lagu Ballad yang memang menjadi andalan cowok itu) gw sampai pada kesimpulan:

“Is it how “Unrequited Love” feels like?”


Rasanya itu, *yah, setidaknya menurut gw* seperti coklat.

Bittersweet.

Gw ga bakalan pernah nyesel suka sama orang itu. Karena, paling enggak gw udah berusaha terlebih dahulu. And gw bahagia kalo liat dia bahagia. Enough talking.
Itulah pengalaman unrequited love gw.

So, I hope, buat siapapun yang sedang mengalami perasaan ini, gw ngasi saran sebaiknya lo mencoba dulu. Jangan langsung nyerah. Siapa tau aja gitu~ perasaan lo berbales XD
And, buat yang  udah usaha, tetapi gagal terus, mungkin inilah saatnya untuk melepaskan orang pujaan lo. Mungkin aja ada orang lain yang ditakdirkan Tuhan buat lo, dan mungkin saja orang itu akan lebih baik dari pujaan lo sekarang.

See U in the next post! ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minggu, 28 November 2010

Unrequited Love





Unrequited love (cinta yang tak berbalas) adalah hal yang paling bisa bikin kita ngais tanah. Untuk tahu kalau cinta kita tak berbalas, rasanya seperti diberitahu bahwa kita tidak pantas untuk mendapatkan orang itu, atau lebih tepatnya kita merasa seperti diingatkan bahwa kita memang tidak sempurna, atau setidaknya tidak cukup sempurna untuk mendapatkan orang tersebut."
-Raditya Dika-

Quote diatas adalah satu hal yang menurut gue paling benar di dalam buku “Marmut Merah Jambu” yang ditulis Raditya Dika. 1 dari 5 hal yang bener. Yang lainnya ngaco, maklum, namanya juga buku komedi.  Huehehehehe XD

In reality, memang begitulah keadaannya. Banyak orang  mengalami ‘tragedi’ yang oleh banyak orang gaul disebut Unrequited Love.

Gw yakin, hampir semua orang pernah mengalami ini, tak terkecuali orang-orang yang berpenampilan hampir sempurna.  Dalam kasus Unrequited love ini, semuanya pasti merasa tidak nyaman. Yang satu merasa sedih karena cintanya tak berbalas, Yang satunya merasa seperti dikejar” oleh orang invisible *di timpuk sendal*

Kebanyakan orang yang mengalami hal ini, biasanya hanya bisa melakukan hal sbb:

- Hanya mengamati orang yang disukainya dari kejauhan / become a stalker.
- Bersikap seperti teman yang baik untuk menarik hati orang pujaannya.
- Jadi ‘tong sampah’ ataupun ‘batu sandaran’ orang yang dicintainya.
- Berusaha mengejar orang pujaannya.
- Merelakan orang pujaannya dengan quotes “Ga papa kok. Asal dia bahagia”
- Berdoa yang terbaik buat orang pujaannya.
Ato, yang paling parah, jadi psycho, yang udah siap-siap ngebunuh siapapun yang ngedeketin orang pujaannya. *Kalo hal yang ini sih udah gangguan jiwa tingkat parah mampus. Ga wajar sama sekali. Bahkan udah condong ke arah criminal ==”*

Okay, enough talking. Here you go, my stories of my “Unrequited Love”. . . . . .

Rasa itu berawal dari kekaguman gw terhadap talent yang dimiliki ama tuh cowok.
Semakin  lama, rasa kekaguman gue itu makin membesar, membesar, membesar, dan membesar. Sampai akhirnya, di suatu waktu, gue merasakan jantung gue hampir meledak hanya dengan melihat foto atau video cowok itu sedang bernyanyi. 
Gue terussss aja mengangap hal yang gw rasakan saat itu sebagai suatu kekaguman belaka, because. . . 
I never meet him before.
*Yeah~ but, “Love Is Blind”, right?*

Gw akhirnya menemukan suatu cara untuk berkomunikasi dengan cowok itu.

Iya. Tebakan lo bener. Gw mencoba komunikasi ama dia pake “TWITTER”

(GW BERTERIMA KASIH PADA ORANG YANG BIKIN SOCIAL NETWORK TWITTER AND SIAPAPUN YANG NYURUH COWO ITU PAKE TWITTER. THANK YOU VERY MUCH! *bow 90o*)


*yang pertama terlintas di kepala gw : “Gelo. Gw bikin twitter  cuma gara” co itu?”*

And, parahnya lagi, hampir semua tweet gw gw tujukan buat tuh cowok. (yang menyedihkan, tweet gw ga pernah dibales. Gw bahkan ragu kalo dia pernah ngebaca tweet gw T^T)

Dan, suatu malem, *saat gw lagi ngedengerin lagu” yang cowok itu nyanyikan dengan penuh penghayatan* gw merenung. Gw sadar, bahwa I’ve been fallen in love deeply with someone that don’t even know my presence. And at that time, I think  it’s weird. Come on! Fallen in love with stranger?!
*tapi gw punya pengalaman, temen gw, ada yang jatuh cinta sama cowok yang dia temui di café. Dan cowo itu ga pernah kenal ama dia. Jadi, gue pikir, posisi gw sekarang sama aja kyk temen gue itu. Cinta membuat hal” yang awalnya ABSURD  berubah jadi hal” yang  WAJAR. That’s what people called  “The Miracle of Love”*
 
Setelah merenung beberapa saat, (sambil mendengarkan suara cowok itu mengalun dengan lembut dalam menyanyikan lagu Ballad yang memang menjadi andalan cowok itu) gw sampai pada kesimpulan:

“Is it how “Unrequited Love” feels like?”


Rasanya itu, *yah, setidaknya menurut gw* seperti coklat.

Bittersweet.

Gw ga bakalan pernah nyesel suka sama orang itu. Karena, paling enggak gw udah berusaha terlebih dahulu. And gw bahagia kalo liat dia bahagia. Enough talking.
Itulah pengalaman unrequited love gw.

So, I hope, buat siapapun yang sedang mengalami perasaan ini, gw ngasi saran sebaiknya lo mencoba dulu. Jangan langsung nyerah. Siapa tau aja gitu~ perasaan lo berbales XD
And, buat yang  udah usaha, tetapi gagal terus, mungkin inilah saatnya untuk melepaskan orang pujaan lo. Mungkin aja ada orang lain yang ditakdirkan Tuhan buat lo, dan mungkin saja orang itu akan lebih baik dari pujaan lo sekarang.

See U in the next post! ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Chat Box

Translate my blog!